Kreativitas karya yang gemilang telah dibuktikan oleh anak jurusan IPS, MAN Takeran. Sabtu, 3 April 2010 telah terselenggara acara spektakuler “Art on Saturday”, yang merupakan ajang penggalian bakat di bidang teater. Tiap kelas mengirimkan kreasi dan kreativitas terbaiknya, yang nantinya akan dilombakan dengan kelas lain.
“Art on Saturday” dimulai pada pukul 07.30, diikuti oleh perwakilan masing-masing kelas yang mementaskan satu lakon cerita, dengan tema bebas dan nantinya akan ada penjurian dengan pemberian piala bagi peserta yang menang.
Acara yang terselenggara tanpa memungut biaya sepeser pun dari siswa dan sekolah ini terakomodasi dalam panggung yang megah, sound sistem yang cukup lengkap juga jamuan berupa snack dan minum Aqua botol yang lumayan nikmat untuk pengganjal perut. Juga disediakan piala bagi pemenang lomba. Seperti yang dituturkan oleh sang pemrakarsa acara sekaligus ketua panitianya, Moh. Taufik Yanuar, dalam wawancara sehari sebelum acara, “ Keistimewaan acara ini, tidak memungut biaya sepeser pun pun dari siswa dan sekolah. Dana diperoleh murni dari para donatur”. Ketika reporter mengatakan, “Kan sulit, mencari donatur, guna memperoleh dana sebesar itu?” Cowok tambun berkacamata minus ini menimpali, “Lho seninya kan disitu ! Kita betul-betul berjuang serius untuk mendapatkan donatur.” Apa yang dikatakan Ryan, begitu biasa disapa, memang terbukti, acara ini tergolong sukses. Peserta antusias mengikuti lomba ini demikian juga penonton mengikuti sampai akhir acara,demikian juga dengan Bapak-Ibu Guru.
Dalam pidato pembukaannya, Ryan, siswa klas XI IPS ini menuturkan, bahwa acara ini bermula dari ide iseng dimana ingin memberikan nuansa hiburan bagi kakak –kakaknya klas XII yang baru saja berjuang menghadapi UN. Ternyata ide itu direspon positif oleh teman-teman sekelasnya, meski satu, dua ada juga yang pesimis berhasil bila diwujudkan dalam suatu acara, namun akhirnya tercapai kesepakatan juga. Dikatakan juga bahwa acara ini bertujuan untuk membuktikan kepada semua, bahwa anak IPS itu bukan anak yang nakal, yang bisanya cuma santai-santai saja. Tapi anak IPS adalah anak-anak yang kreatif, yang mempunyai cara lain dalam berekspresi dan menunjukkan prestasi. Hal ini didukung juga oleh Bapak Anang Zamroni dalam sambutannya, membacakan kriteria penilaian lomba teater ini. “Acara ini membuktikan bahwa anak IPS adalah anak yang kreatif, anak IPS bukan Kaum Marjinal atau Kaum yang terpinggirkan. Sehingga kita tidak bisa memandang anak IPS hanya sebelah mata”. Sang Ketua Panitia juga mengharapkan bahwa kedepannya ekstra-kurikuler teater di MAN Takeran semakin maju dan makin banyak peminatnya.
Kesuksesan acara juga tidak bisa dilepaskan dari kiprah pengurus IWP, yang begitu bersemangat membantu anak IPS mewujudkan asanya. Mereka saling bahu membahu tak kenal lelah demi lancar dan suksesnya hajat mereka. Kerjasama dalam suatu pekerjaan memang sangat dibutuhkan. Ketika kegiatan ini dikonfirmasikan kepada Ibu Anna Zuhrufiyah, selaku Waka Kesiswaan, beliau mengatakan, “Ini merupakan suatu kemajuan, ada ide yang murni dari siswa dan tanpa menunggu instruksi dari guru”. “Ini juga bukan program Waka-Kesiswaan lho !” begitu beliau menambahkan.Di akhir acara, diumumkan para pemenang hasil keputusan Dewan Juri. Ada dua golongan pemenang, pemenang dari hasil penilaian Dewan Juri yaitu juara pertama juara I s.d. III dan satu juara favorit yang diperoleh dari polling sms seluruh warga madrasah. Sebagai juara I kelas X A, juara II kelas XI IPA2, juara III kelas X B dan sebagai juara favorit kelas XI IPA1.
Acara berakhir pukul 11.30 dengan membawa kesan puas bagi para penonton dan rasa bangga bagi para pemenang. Dan dilontarkan oleh pembawa acara dalam menutup acara bahwa bagi yang menang selamat, dan tidak boleh besar kepala, biasa-biasa saja. Bagi yang belum menang jangan berkecil hati, masih banyak kesempatan untuk berekspresi dan berkreasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar